Menjadi Anggota TNI dan Pebulutangkis, Indah Cahya Sari Jamil: Kata-kata Seorang Ibu untuk Masa Depan

Indah Cahya Sari Jamil Menjadi Anggota TNI dan Pebulutangkis

JAKARTA – Indah Cahya Sari Jamil, pebulu tangkis ganda campuran Indonesia menekuni dua karier sekaligus. Selain menjadi pebulu tangkis, ia juga saat ini menyandang pangkat anggota TNI. Pebulu tangkis berusia 21 tahun itu pun menjelaskan bagaimana awalnya ia tertarik memilih menjadi anggota TNI.

Setelah mendapat tawaran tersebut, Indah akhirnya memutuskan bergabung dengan TNI. Pilihan ini tidak lepas dari anugerah seorang ibu. Sebab kalau bicara masa depan, dia sendiri tidak akan selalu menjadi olahragawan. Oleh karena itu, menjadi anggota TNI bisa menjadi cita-cita di masa depan.

\” bebas. Awalnya kami usulkan ke polwan tersebut, tapi tidak ada keinginan juga. Ketika TNI diberikan, awalnya mereka tidak mau. Teruslah bicara dengan ibumu, cobalah. Mula-mula diambil 10 orang, 5 perempuan dan 5 laki-laki, kemudian hanya satu perempuan dan satu laki-laki. Akhirnya saya pilih Rahmat (Hidayat),” kata Indah dari Pelatnas PBSI Cipayung.

“Mama bilang ini tentang masa depan, tentang masa tuamu, kalau kamu atlet, kamu punya seumur hidup, tidak selamanya, kamu akan menjadi atlet selama 40 tahun,” ujarnya. Meski begitu, Indah tidak serta merta menyerah pada bulutangkis. Sebagai atlet pelatnas PBSI, ia juga mempunyai tugas yang harus dipenuhi. Apalagi Indah kini menjalin hubungan dengan pasangan baru yakni Amri Syahnawi.

“Oh, sudah ada kesepakatan dari awal. Masuk TNI tidak menghalangi pelatihan (di Pelatnas). Jadi kami fokus latihan dan kalau tidak di pelatnas kami akan menjalankan tugas, kata Indah Cahya Sari Jamil. Total, Indah menghabiskan 9 bulan belajar di TNI. Sebelumnya, ia menyelesaikan pendidikan pertama selama empat bulan dan kini memasuki pendidikan kedua dalam lima bulan. Semua prosedur akan dilakukan secara online, termasuk ujian.

Namun Indah juga mendapat pelatihan langsung seperti yang ia dapatkan pada masa pendidikan masa kecilnya sebelumnya. “Kami masih mengajar semester kedua, kami masih mahasiswa. Saya dinominasikan kemarin, tapi itu karena alasan profesional. Pendidikan berada di urutan kedua,” tambahnya. Selain itu, Indah menceritakan perbedaan yang dialaminya sebagai atlet dan anggota TNI.

Ia belajar banyak tentang kedisiplinan sebagai tentara dan itu membuatnya lebih mandiri. “Beda, di sini bulu tangkis, sangat disiplin. Secara fisik, kami melakukan segala yang kami bisa untuk berlari. Sama saja,” kata Indah.

\”Secara pribadi, ada beberapa. Jadi kita bisa sendiri, lebih bebas. Semuanya kami tawarkan di sini, kami uji sendiri di sana. Jadi lebih bebas,” lanjutnya.

“Mereka mungkin belajar di sana, kan? Jadi suara yang dia ucapkan kuat dan kuat. Dia bisa agresif tapi menurut kami itu tidak normal, dia terlihat selalu marah tapi kenyataannya tidak. Saya berubah dalam 2-3 hari,” tutupnya.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *